Ketika awal-awal JKT48 muncul di ranah permusikan Indonesia,
banyak orang yang menyangsikan kehadiran JKT48. Member yang kelewat banyak,
dance yang masih belum sepenuhnya rapi, dan banyak cibiran-cibiran lain dari
masyarakat umum dan bahkan kalangan fans 48 fams itu sendiri (fans yang tau
soal 48 sebelum ada JKT48 di Indonesia). Satu yang masih terbayang di benak
saya hingga sekarang adalah soal single / album. Banyak orang menyangsikan
JKT48 akan bertahan di permusikan Indonesia hanya dengan dua buah lagu (Hebirote
dan Aitakatta) mengingat "menurut mereka" iklim permusikan di
Indonesia ini sangat mudah merasakan yang namanya bosan, dan mereka
mengasumsikan supaya tidak bosan maka sebuah grup (band-girl-idol) harus
memiliki banyak lagu.
Seiring para khalayak umum menyangsikan eksistensi JKT48
yang pada saat itu hanya didukung oleh saluran satelit kedua dari MNC Group
(read:global tv) dari dalam internal fans pun mulai berteriak-teriak
menginginkan hal ini-itu yang saya rasa pada saat-saat itu masih belum bisa
diakomodir oleh JOT dan fans JKT48 itu sendiri. Teriakan-teriakan para fans itu
tidak jauh-jauh dari teater, SWAG, dan yang paling lantang, CD.
Dan dengan berjalannya waktu juga, akhirnya satu persatu
keinginan dari para fans tadi terpenuhi juga. Februari 2012, Untuk pertama
kalinya AKB48 menggelar sebuah konser di Indonesia, dengan konser bertajuk
AKBXJKT at Jpop Culture Festifval, sebuah acara yang tujuannya dipusatkan
sebagai pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang. Konser ini sedikit
banyak mengobati rasa kecewa para fans karena JKT48 pada saat itu (masih) belum
punya teater sendiri, lebih lebih untuk punya CD.
JKT48 yang pada saat itu promosi nya disokong oleh Dentsu
(menjadi star iklan beberapa produk Jepang (Yamaha, Pocari)) juga dibantu oleh
MNC Group (100 persen Ampuh) sebagai mesin promo utama JKT48 kepada khalayak
umum penikmat musik televisi di Indonesia. Saat itu, hampir setiap minggu JKT48
harus perform di stage non permanen dan juga nomaden, menyesuaikan dengan
lokasi acara 100 persen Ampuh tersebut.
Terkadang terik panas di siang hari
menghantam tanpa rasa kasihan, terkadang juga stage mereka basah karena hujan,
mereka harus tetap perform di tengah stage yang basah. Entah apa yang membuat
mereka tetap bisa tampil prima di keadaan stage seperti itu, tetapi konon ada
cerita yang mengatakan bahwa mereka melakukannya demi fans mereka yang rela
untuk berpanas-hujan ria ditengah tumpukan gembel-alay-gepeng-copet-tempat
sampah di sekitar tempat JKT48 perform. Sebuah spirit yang patut diacungi jempol."For
the sake of the Fans".
Ad: Tshirt Renai Kinsi Jourei, Cek yuk!!
Mantap coooy
ReplyDeletejadi ingat awal tahun waktu jkt48 masih sepi sepinya T.T
ReplyDelete(y)
ReplyDelete